TUGAS 1
1. Dalam standar model DARPA, terdapat empat layer utama,yaitu application, host-to-host,internetwork, dan networks interface. Jika dibandingkan dengan protokol OSI, layer yang sesuai dengan host-to-host layer dalam DARPA adalah....
a. Session d. Data Link
b. Network e. Application
c. Transport
2. Generasi seluler yang bekerja dengan sistem analog menggunakan frekuensi radio di kisaran 30 khz, yang pada setiap BS dalam AMPS bekerja menggunakan sistem FDD dikenal dengan teknologi....
a. 2G d. GPRS
b. GSM e. EDGE
c. AMPS
3. Teknik komunikasi wireles yang digunakan dalam metode CDMA, FDMA, dan TDMA serta mendukung sistem pengaturan interferensi co-channel disebut dengan teknik....
a. Soft Handoff
b. Power Contro c. Space time coding
d. Multiuser Diversity
e. Spacetime Block Codes
4. Teknologi komunikasi telepon seluler dengan jaringan telepon analog berbasis kabel melalui base station dengan jarak kurang dari 500 meter pada sistem outdor tidak dapat diterapkan pada teknologi jenis....
a. CT2 d. DECT
b. PHS e. PACS
c. NMT
5. Berikut tipe komunikasi dalam jaringan wireles yang termasuk kategori high-tier system dalam jaringan seluler adalah....
a. CT2 d. DECT
b. PHS e. PACS
c. NMT
6. Jarak jangkauan orbit satelit dalam memancarkan dan menerima gelombang elektromagnetik pada tipe low earth orbit adalah....
a. 100-1.000 km d. 100-1.000 km
b. 500-2.000 km e. 1.000-2.000 km
c. 500-1.000 km
7. Pada sebuah koneksi perangkat berbasis bluetooth. Jarak jangkauan maksimal agar sinyal tetap terjamin dengan aman sehingga tetap dapat mentrasmisikan data sampai pada tujuan baik adalah....
a. 23 inci d. 23 kaki
b. 30 inci e. 30 meter
c. 30 kaki
8. Standar perangkat yang bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan 54 Mbps berdasarkan skema orthogonal frequency Division Multiplexing adalah....
a. 802.11a d. 802.11e
b. 802.11b e. 802.16a
c. 802.11c
9. Kecepatan sebuah perangkat dengan standardisasi 802.11b untuk mentransfer data dalam jaringan adalah....
a. 1 Gbps d. 21 Mbps
b. 1 Mbps e. 54 Mbps
c. 11 Mbps
10. Kanal band gelombang radio dengan range frekuensi antara 3-30 MHz yang mampu mengjangkau jarak sinyal antara 10-100 m adalah....
a. HF d. UHF
b. ELF e. VHF
c. SLF
11. Jika anda membangun sambungan komunikasi menggunakan gelombang radio dengan jarak antara peralatan yang satu dengan yang lain paling jauh berada 1 km. Sebaiknya jenis band frekuensi yang digunakan adalah tipe....
a. HF d. UHF
b. LF e. VHF
c. ELF
12. Ketika anda membeli perangkat RouterBOARD dengan seri RB951, kemudian anda konfigurasi menjadi sebuah wireles router menggunakan channel 10 tipe 802.11b/g, besar kanal frekuensi yang digunakan oleh RB tersebut adalah....
a. 2, 412 d. 2,457
b. 2,417 e. 2,462
c. 2,452
13. Seperti Anda ketahui bahwa protokol bluetooth dalam perangkat memiliki tiga kategori yaitu class 1, 2, dan 3. Besar daya listrik yang akan dikonsumsi oleh device untuk menjalankan fitur bluetooth tersebut jika menerapkan tipe class 1 adalah....
a. 1 MW
b. 2 MW
c. 25 MW
d. 2.5 MW
e. 100 MW
14. Tipe class 1 untuk perangkat bluetooth mampu mengirimkan data dari peranti satu ke peranti lainnya dengan jarak maksimal....
a. 30 kaki
b. 10 meter
c. 15 meter
d. 25 meter
e. 100 meter
15. Bagian dalam protokol bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing agar setiap protokol yang dijalankan dalam bluetooth dapat saling berbagi dengan aplikasi yang dikembangkan disebut dengan....
a. TCS
b. SDP
c. OBEX
d. L2CAP
e. RFCOMM
Pembagian Kelas IP Addres
Kelas A
Bit Pertama : 0
Panjang Net ID : 8 bit (1 oktet)
Panjang Host ID : 24 bit (3 oktet)
Oktet pertama : 0 - 127
Range IP address : 1.xxx.xxx.xxx.sampai 126.xxx.xxx.xxx (o dan 127 dicadangkan)
Jumlah Network : 126
Jumlah IP address : 16.777.214
IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yang sangat banyak. cara membaca IP address kelas A misalnya 113.46.5.6 ialah : Network ID :113, Host ID = 46.5.6
Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
2 bit pertama : 10
Panjang Net ID : 16 bit (2 oktet)
Panjang Host ID : 16 bit (2 oktet)
Oktet pertama : 128 - 191
Range IP address : 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah Network : 16.384
Jumlah IP address : 65.534
Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang. dua bit pertama selalu di set 10. 16 bit selanjutnya, network IP kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
3 bit pertama : 110
Panjang Net ID : 24 bit (3 oktet)
Panjang Host ID : 8 bit (1 oktet)
Oktet pertama : 192 - 223
Range IP address : 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx
Jumlah Network : 2.097.152
Jumlah IP address : 254
Host ID adalah 8 bit terakhi, dengan IP kelas C, dapat dibentuk sekitar 2 juta network yang masing-masing memiliki 256 IP address Tiga bit pertama IP address kelas C selalu berisi 111 dengan 21 bit berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir.
Kelas D
Format : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm
4 Bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte Inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast
Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.
Kelas E
Format : 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
4 bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
Apa itu IP Address Statis (Static)?
Kelebihan dan Kekurangan Alamat IP Statis
- Dukungan DNS yang Lebih Baik – Alamat IP statis akan lebih mudah diatur dan dikelola dengan server DNS. Hal ini dikarenakan alamatnya tidak berubah-ubah sehingga proses pengelolaan akan menjadi lebih mudah dilakukan.
- Membuat Server Hosting Menjadi Tertata – Jika Anda meng-hosting server web, server email, atau server jenis apa pun lainnya, memiliki alamat IP statis memudahkan pelanggan untuk menemukan Anda melalui DNS. Mudahnya, hal itu berarti lebih cepat bagi klien untuk sampai ke situs web dan layanan Anda jika mereka memiliki alamat IP statis.
- Akses Jarak Jauh yang Mudah – Alamat IP statis membuat pengontrolan dari jarak jauh menjadi lebih mudah. Contohnya seperti menggunakan Virtual Private Network (VPN) atau program akses jarak jauh lainnya.
- Komunikasi yang Lebih Handal – Alamat IP statis memudahkan penggunaan Voice over Internet Protocol (VoIP) untuk telekonferensi atau komunikasi suara dan video serta komunikasi lainnya menjadi lebih mudah.
- Layanan Lokasi Geografis yang Lebih Handal – Dengan alamat IP statis, layanan dapat mencocokkan alamat IP dengan lokasi fisiknya. Misalnya, jika Anda menggunakan layanan cuaca lokal dengan alamat IP statis, Anda mungkin akan mendapatkan laporan cuaca yang Anda perlukan dari satu lokasi saja daripada laporan cuaca secara keseluruhan/kota lain.
- Alamat Host Menjadi Lebih Jelas – Dengan tidak berubahnya alamat pada host seperti komputer, maka Anda akan lebih mudah dalam mengetahui alamat dari perangkat satu ke perangkat lainnya itu berapa? terlebih lagi Anda bisa menyesuaikan alamat-alamat komputer sesuka hati Anda.
- Lebih Mudah Diretas – Dengan alamat IP statis, peretas tahu persis di mana server Anda berada di Internet. Hal ini membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk menyerang server karena alamatnya tidak akan berubah.
- Diperlukan Setting Satu Persatu – Seperti yang sudah dibahas, hal ini tentu akan membuat Anda menjadi kerja dua kali dari biasanya dan akan memakan waktu yang lebih banyak.
- Bisa Terjadi Tabrakan IP (Collision) – Dikarenakan mengatur alamatnya adalah secara manual, bisa saja adanya tabrakan IP pada jaringan. Sebagai contoh Anda sudah memberi alamat komputer 1 dengan alamat 192.168.1.1, kemudian Anda malah menerapkan hal yang sama pada komputer 2 dan hal ini akan menyebabkan terjadinya IP conflict yang mengakibatkan jaringan menjadi tidak connect.
Apa itu IP Address Dinamis (Dynamic)?
Kelebihan dan Kekurangan Alamat IP Dinamis
- Mudah Dengan Pengalamatan Otomatis – Dengan alamat IP dinamis, server DHCP secara otomatis akan memberikan perangkat dengan alamat IP yang tersedia. Sehingga, Anda tidak perlu melakukan apa pun.
- Pengalamatan Tidak Terbatas – Alamat dinamis memungkinkan Anda untuk menggunakan kembali alamat IP yang ada. Di dalam jaringan, perangkat Anda secara otomatis dikonfigurasi dengan alamat IP dinamis baru sesuai kebutuhan. Misalnya, jika Anda memiliki komputer baru, Anda tidak harus menghapus alamat yang lama secara manual atau menetapkan alamat baru ke komputer baru tersebut. Karena komputer baru jika terkoneksi akan otomatis mendapatkan alamat IP yang belum dipakai oleh perangkat lain.
- Keamanan yang Lebih Baik – Dengan alamat IP dinamis, sulit bagi para hacker untuk mencari target pada perangkat yang terkoneksi ke jaringan Anda. Anda juga dapat menambah keamanan Anda dengan VPN.
- Alamat yang Tidak Beraturan – Karena semuanya serba otomatis, maka tidak menutup kemungkinan komputer 1 akan mendapatkan alamat IP dengan angka 200 misalnya. Hal ini tentu akan membuat bingung dan tentunya Anda perlu mengecek satu persatu komputer untuk mengetahui alamatnya.
- Akses Jarak Jauh yang Terbatas – Dengan tidak tetapnya alamat IP, jika Anda ingin mengontrol jaringan dari jarak jauh tentu Anda akan pusing sendiri, Anda bingung harus mengontrol alamat yang mana karena selalu berubah-ubah.
Apa Perbedaan Alamat IP Statis dan Dinamis?
Pengertian Subnetting
- Kelas A, 10.0.0.0 - 10.255.255.255
- Kelas B, 172.16.0.0 - 172.31.255.255
- Kelas C, 192.168.0.0 - 192.168.255.255
Tujuan Subnetting
- Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 = 244 alamat yang tidak terpakai).
- Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
- Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
- Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
- Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
- Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Manfaat dan Fungsi Subnetting

Sebelum setting, pastikan PC anda sudah terhubung dengan routerboard yang anda gunakan.
Cara – cara setting hotspot sebagai berikut :
- Buka aplikasi winbox pada PC anda, lalu klik tanda … , kemudian cari routerboard yang telah anda pasang tadi, lalu connect.
2. Pilih menu Interfaces… saya menggunakan ether 1 sebagai koneksi internet dan hotspot menggunakan wifi routerboard tersebut. Untuk memudahkan konfigurasi ether1 saya namai ethet1 – Internet.
3.Saya menggunakan WIFI dari router tersebut sebagai Hotspot. Untuk memudahkan konfigurasi saya namai wlan1 – Hotspot, kemudian klik wireless, kemudian ganti :
Mode : ap bridge (kita gunakan wifi sebagai pemancar)
SSID : Nama Wifi (Bisa anda ganti sesuka anda)
Agar wifi aktif, anda tinggal enable wlan1 dengan cara klik wlan 1 lalu klik tanda centang seperti digambar.
4. Buka menu Addresses untuk memberi IP wifinya. Caranya klik tanda + lalu isikan ip terserah anda. Saya menggunakan prefix /24 karena hostname yang paling banyak yaitu 254. (anda bisa menggantinya sesuai kebutuhan). Pilih Interface wlan1 – Hotspot.
5. Buka menu Hotspot untuk membuat hotspot.
6.Klik Hotspot Setup kemudaian pilih HotSpot Interface. Karena yang saya gunakna adalah wifi dari router, maka pilih wlan1 – Hotspot.
7. Di Menu Local Address of Network kita masukkan ip wifi kita dengan prefix yang sama seperti waktu membuat addresses tadi.
8. Di menu Address Poll of Network kita isi IP yang akan pakai untuk Client Hotspot dengan format 192.168.44.50 – 192.168.44.254 dimana 192.168.44.50 merupakan ip awal dan 192.168.44.254 merupakan ip akhir.
9. Untuk Certificate pilih none saja.
10. IP Address of SMTP Server biarkan kosong saja.
11.Untuk DNS Server anda bisa ini dengan 8.8.8.8 (DNS GOOGLE) atau juga dibiarkan kosong, jika dibiarkan kosong DNS akan automatis sama dengan DNS router.
12. DNS name ini digunakan untuk alamat login, dapat anda isi sesuka selera, jika tidak diisi untuk login harus dengan IP gateway.
13. Isikan Create local Hotspot user sesuka anda.
14.Jika konfigurasi sukses, maka akan muncul tampilan seperti gambar…
15. Setelah membuat hotspot langkah selanjutnya adalah membuat user untuk login. Caranya klik menu user kemudian klik tanda +
16. Kemudian isikan Name dan Password sesuka anda. Disini saya gunakan
Name : user1
Password : 123
17. User yang telah anda buat akan muncul seperti di gambar..
18. Agar User dapat koneksi internet, maka anda harus setting Ethet 1 – Internet yang sudah ada koneksi internetnya dengan cara masuk ke menu DHCP Client.
19. Dimenu DHCP Client, klik tanda +, lalu pilih Interface ether1 – Internet. Centang menu Use Peer DNS dan Use Peer NTP agar automatis dapat IP Internetnya.
20. Jika berhasil menambahkan, maka akan muncul IP Address Internet secara automatis seperti gambar.
21. Jika sudah selesai configurasi maka waktunya untuk mencoba login. Masukkan user yang telah dibuat tdi. Jika muncul gambar seperti disamping kanan maka anda berhasil login.
22. Setelah itu coba buka google untuk mencoba bisa konekni internet atau tidak, jika tampil seperti gambar, maka konfigurasi berjalan dengan sukses.